Jumat, 21 Juni 2013

Memaknai Perjuangan


Satu waktu, sudah lama sekali.....
Seseorang berkata dengan wajah sendu..
 “alangkah beratnya,, alangkah banyak rintangan.. Alangkah berbilang sandungan, alangkah rumitnya.”..

Aku bertanya,,
“LaLu?”

Dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk
“apakah sebaiknya ku hentikan saja ikhtiar ini?”


“hanya karena itu kau menyerah kawan?”
Aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti yang di alaminya.

“yah,, bagaimana lagi? Tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa ALLAH tidak meridhainya?? Aku membersamainya menghela nafas panjang. Lalu bertanya..

”andai Muhammad SAW berfikir sebagaimana engkau menalar, akan adakah Islam di muka bumi?”

“maksudmu akhi??”, ia terbelalak.

“yaa,, andai Muhammad berfikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai ALLAH,, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?”

Ada banyak titik sepertimu saat ini, saat Muhammad mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar.

Mungkin saat dalam ruku’ nya ia di jerat di bagian leher.

Mungkin saat ia sujud lalu kepalanya di siram isi perut unta..

Mungkin saat ia bangkit dari duduknya lalu dahinya di sambar batu..

Mungkin saat ia di katai gila, penyair, dukun, dan tukang sihir.

Mungkin saat ia dan keluarga di boikot total di syi’b Abi Thalib.

Mungkin saat ia saksikan sahabat- sahabatnya di siksa di depan mata.

Atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang,

atau justru saat dunia di tawarkan padanya ; harta, tahta, dan wanita..

“jika Muhammad berfikir sebagaimana engkau menalar tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?
Tapi Muhammad tahu kawan. “Ridha ALLAH tak terletak pada sulit atau mudahnya, berat atau ringannya, bahagia atau deritanya, senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya.”.. “

Ridha ALLAH terletak pada apakah kita mentaatiNYA dalam menghadapi semua itu. Apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan menjauhi LaranganNYA. Dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita Lakukan.”

SaLim A. FiLLah

“ Kapal yang selalu di dermaga akan aman, tetapi bukan untuk itu kapal diciptakan.”
"Pelaut Ulung Lahir dari Ombak yang besar"

Semangaaat.. Naikkan Iman. Niat yang lurus dan Semangaat karena Allah ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar