Senin, 29 April 2013

Shalat, sebelum di shalatkan

Beberapa hari ini.. di semua berita menayangkan tentang kematian Ustadz Jefry Al- Bukhari..
Dan kematian adalah sebaik-baik pengingat.. Tanpa memandang umur, kapan dan di mana nantinya kita akan kembali.. Bersiap siaga.. :)

dan tetiba itu pulaa teringat lagunya Uje yg sepotong kayu..
ntah kenapa jadi teringat rukun islam yang kedua (shalat)

di lirik lagu tersebut :

Sepohon kayu, daunnya rimbun
Lebat bunganya serta buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya

Kami bekerja sehari-hari
Untuk belanja rumah sendiri
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya

Kami sembahyang fardu sembahyang
Sunatpun ada bukan sembarang
Supaya Allah menjadi sayang
Kami bekerja hatilah riang

Kami sembahyang limalah waktu
Siang dan malam sudahlah tentu
Hidup dikubur yatim piatu
Tinggalah seorang dipukul dipalu

Dipukul dipalu sehari-hari
Barulah dia sedarkan diri
Hidup didunia tiada berarti
Akhirat disana sangatlah rugi 
jadiii, walaupun hidup seribu tahun, kalau ga shalat itu... sama aja bohong..
shalat menjadi rukun islam yang kedua setelah syahadat yang merupakan pintu gerbang keislaman kita.. shalat yang membedakan antara si kafir dan si muslim.. shalat merupakan amalan yang pertama kali di hisab di yaumil akhir nanti adalah shalat.

Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, 
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

jadi teringat tulisan saya di refleksi isra Mi'raj..
mungkin sudah pada tahu. jika perintah shalat 5 waktu itu datang pada saat peristiwa isra Mi'raj. saat Rasul bertemu Allah di shidratul muntaha.. shalat yang awalnya 50 waktu dalam sehari. dengan adanya diskusi(?) antara Allah dan rasul, shalat hanya tinggal 5 waktu.. bayangkan saja jika shalat dalam sehari 50 waktu? belum lagi jika dulu shalat malam menjadi ibadah wajib yang harus di kerjakan? hueee yg 5 waktu saja banyak yang lalai. shalat hanya sekedar rutinitas tanpa bekas.. huks. >_< *astaghfirullah..


Dari Abu Abdirrohman Abdulloh bin Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata “Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: ’Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Alloh, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”(HR.Bukhori dan Muslim)

padahal jika mau itung-itungan pake uang(?). shalat itu ga butuh biaya lhoo.. ga kayak rukun islam yang lain seperti  zakat dan naik haji..tapi masih aja berat yah.. heuheu.. >_<. shalat itu tiang agama.. sama kayak bangunan/ rumah. kalau bangunan tiangnya ga kuat.. mana mungkin bisa berdiri kokoh... gitu aja sih analoginya..

maka, sebelum di shalatkan.. mari memperbaiki shalat kita. menunaikan kewajiban kita kepada Allah. bukan hanya menjadi hamba yang selalu menuntut hak saja..

Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi..
Astaghfirullah...
semoga menjadi tadzkioh bagi kita bersama. khususnya saya pribadi.. ^_^
Semangat saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.. berfastabiqul khoirot..
#H-73 menjelang Ramadhan.. ^_^

Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar